Definisi dan contoh variabel kontrol dalam penelitian

Definisi dan contoh variabel kontrol dalam penelitian

Variabel kontrol merupakan variabel yang dibuat sama dalam suatu penelitian. Biasanya berupa faktor lain diluar perlakuan yang dikenakan pada objek penelitian. Misalnya tentang pengaruh jenis pupuk pada tanaman maka kontrolnya adalah cahaya. Contoh lain dalam penelitian tersebut dapat berupa jumlah air, jenis tanah maupun jumlah pupuk.

Pembahasan
Biologi merupakan ilmu pengetahuan alam (IPA) dan sering juga disebut ilmu eksakta. Dikatakan ilmu pengetahuan alam karena biologi adalah ilmu yang diperoleh dari fakta-fakta yang terjadi di alam (fenomena alam) dan dapat diuji coba di laboratorium.

Biologi dikembangkan dengan metode ilmiah, karenanya kesimpulan yang ditarik harus sah, benar, dapat dibuktikan, tidak berdasar pada persepsi peneliti tetapi berdasarkan dari data-data dan fakta.

Tahap-tahap metode ilmiah sebagai berikut:

1. Melakukan Observasi

Observasi adalah pengamatan lingkungan sekitar untuk menentukan objek yang paling tepat untuk penelitian. Menurut pelaksanaannya observasi dapat dibedakan menjadi 2 buah bentuk sebagai berikut.

2. Merumuskan masalah

Merumuskan masalah merupakan suatu pertanyaan apa, mengapa, atau bagaimana tentang objek yang akan diteliti. Masalah yang akan diteliti harus jelas batasannya. Misalnya, “Bagaimana pengaruh jenis pupuk terhadap pertumbuhan tanaman cabai”.

3. Mengumpulkan Data

Setelah masalah dapat dirumuskan, maka dapat mulai mengumpulkan data atau keterangan. Pengumpulan data bisa dilakukan melalui pengamatan langsung (observasi) atau secara kepustakaan (membaca buku-buku hasil penelitian sebelumnya).

4. Mengajukan hipotesis

Hipotesis menunjukkan jawaban dari masalah yang sedang diteliti. Jadi hipotesis yaitu dugaan sementara yang didukung oleh pengetahuan dan teori relevan yang telah dimiliki. Hipotesis tersebut yang harus diuji kebenarannya melalui observasi atau eksperimen. Contoh hipotesis adalah “Ada pengaruh pemberian jenis pupuk terhadap pertumbuhan tanaman cabai”.

5. Melakukan eksperimen

Hipotesis harus diuji dengan mengumpulkan berbagai fakta-fakta dan data yang relevan untuk mengetahui apakah fakta-fakta dan data itu mendukung hipotesis yang telah diajukan atau tidak. Fakta dapat berupa observasi atau pengamatan, contohnya pengamatan secara langsung atau dengan mikroskop. Data dapat diperoleh melalui percobaan atau esperimen baik di lapangan maupun di laboratorium.

Variabel dalam penelitian antara lain variabel bebas, variabel terikat, variabel kontrol, dan variabel pengganggu (galat atau kesalahan).

Variabel bebas atau variabel percobaan adalah variabel yang sengaja dibuat tidak sama untuk menunjukkan pengaruhnya terhadap variabel terikat. Contoh dalam penelitian tersebut adalah jenis pupuk.
Variabel terikat merupakan variabel yang mengalami perubahan karena perlakuan variabel bebas. Contoh dalam penelitian adalah pertumbuhan tanaman.
Variabel kontrol yaitu variabel yang dibuat sama dalam suatu penelitian, biasanya faktor lain diluar perlakuan yang dikenakan pada objek penelitian. Contoh dalam penelitian adalah jumlah air, jenis pupuk maupun cahaya.
Variabel pengganggu merupakan variabel yang tidak diharapkan tetapi dapat mempengaruhi hasil percobaan. Contoh dalam penelitian adalah ulat atau hama.
6. Mengolah dan menganalisis data

Data yang diperoleh dapat berupa data kuantitatif (berupa angka-angka, misalnya tinggi, berat, panjang, luas, kandungan zat, dan sebagainya) maupun data kualitatif (misalnya warna, tekstur, bentuk, dan sebagainya). Pengambilan data harus menggunakan alat ukur yang tepat dan standar sehingga diperoleh data kuantitatif yang akurat.

7. Menarik kesimpulan

Kesimpulan diambil dari data-data yang telah dianalisis dan diuji untuk menerima atau menolak hipotesis yang telah diajukan. Hipotesis diterima jika data-data yang dikumpulkan sesuai atau mendukung pernyataan dalam hipotesis. Sebaliknya apabila data tidak sesuai dengan eksperimen maka hipotesis ditolak. Contohnya adalah ada pengaruh jenis pupuk terhadap pertumbuhan tanaman.

8. Mempublikasikan Hasil

Mempublikasikan hasil yaitu memberikan informasi kepada orang lain hasil dari eksperimen yang telah dilakukan agar orang lain mengetahui atau dapat mengujicobakan kembali. Mempublikasikan hasil dapat dilakukan dengan menyusun laporan hasil penelitian atau laporan ilmiah, menerbitkan dalam jurnal penelitian, ataupun koran sekolah.