Mengapa dunia ipa menggunakan pengukuran satuan yang baku?

Mengapa dunia ipa menggunakan satuan-satuan pengukuran yang baku?

Dunia IPA menggunakan satuan-satuan pengukuran yang baku karena:

Hasil pengukuran satuan baku akan sama, meski diukur oleh orang berbeda dan di tempat berbeda.
Satuan baku bersifat seragam dan standar yang disepakati ukurannya oleh ilmuwan seluruh dunia
Satuan baku mudah digunakan dan diubah ke satuan lain

Dengan Jual Foto Online, Kamu Bisa Dapat Cuan. Ini Caranya!

Aplikasi Neo Plus Resmi OJK, Bisa Hasilkan Uang

Cara Menghasilkan Uang dengan Game Penghasil Uang

Pembahasan:

Dalam pengukuran untuk mendapatkan nilai ukuran dari suatu benda, kita dapat menggunakan satuan ukur baku atau tidak baku.

Satuan ukur baku ditetapkan sebagai satuan pengukuran secara ilmiah, berdasarkan suatu standar internasional, dan menggunakan alat ukur yang seragam, sehingga menghasilkan hasil yang sama meski pengukuran dilakukan lagi. Contohnya adalah pengukuran dengan satuan meter untuk mengukur panjang dan jarak.

Sementara, satuan ukur tidak baku adalah satuan ukur yang tidak ditetapkan secara secara ilmiah, digunakan secara tradisional atau berdasarkan kebiasaan saja. Contohnya adalah kaki, depa, hela dan sebagainya untuk mengukur jarak atau panjang.

Satuan ukur baku menghasilkan pengukuran yang sama meski dilakukan oleh orang yang berbeda atau pada waktu yang berbeda.

Sebaliknya satuan ukur tidak baku menghasilkan pengukuran yang berbeda-beda pada orang berbeda, sehingga dapat menyebabkan konflik akibat hasil pengukuran beda ini.

Misalnya bila dua orang menggunakan satuan meter, untuk mengukur lebar rumah, maka hasilnya akan sama. Tapi bila mengukur lebar rumah dengan jengkal, hasta dan depa hasilnya akan beda-beda.

Keunggulan lain satuan baku adalah satuan baku mudah digunakan dan diubah ke satuan lain. Misalnya, nilai massa dalam kilogram mudah dipecah menjadi satuan gram, karena 1 kilogram setara dengan 1000 gram. Sehingga perhitungan menggunakan satuan akan lebih mudah.