Latar belakang dihapuskannya sistem tanam paksa

Latar belakang dihapuskannya sistem tanam paksa adalah karena

Latar belakang dihapuskannya Sistem Tanam Paksa adalah karena penderitaan rakyat Indonesia yang mengalami kelaparan, yang disebabkan lahan pertanian digunakan untuk tanaman produksi dan petani dipaksa bekerja di perkebunan Belanda.

Dengan Jual Foto Online, Kamu Bisa Dapat Cuan. Ini Caranya!

Aplikasi Neo Plus Resmi OJK, Bisa Hasilkan Uang

Cara Menghasilkan Uang dengan Game Penghasil Uang

Pembahasan:

Tanam Paksa atau dalam bahasa Belanda disebut “Cultuurstelsel” adalah sistem di mana sebagian tanah pertanian dipaksa digunakan utnutk menanam tanaman untuk ekspor, atau dipaksa untuk bekerja di perkebunan milik Belanda selama 60 hari. Hasil tanam ini harus diserahkan kepada pemerintah Belanda. Kebijakan ini diterakan oleh Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch, yang menjabat tahun 1830-1833.

Sistem ini diterapkan Belanda agar dapat mendapatkan penghasilan sebesar-besarnya dari wilayahnya di Hindia Belanda (nama Indonesia saat dijajah Belanda).

Sistem tanam paksa membuat para penduduk di Hindia Belanda harus menanam tanaman produksi untuk ekspor seperti kopi, karet, teh dan tembakau. Hasil tanam ini harus diserahkan kepada pemerintah Belanda untuk diekspor, sehingga Belanda mendapat keuntungan sangat besar.

Namun sistem ini menimbulkan penderitaan karena berkurangnya lahan pertanian pangan dan petani yang harus bekerja paksa tanpa bayaran. Kondisi memprihatinkan ini akhirnya mencuat di Belanda setelah ditulis oleh penulis Multatuli (nama asli Eduard Douwes Dekker) dalam novelnya “Max Havelaar”.

Penderitaan ini mendorong tuntutan dihapuskannya Tanam Paksa dan menjalankan Politik Etis atau Politik Balas Budi yang berusaha meningkatkan pendidikan dan kondisi kehidupan penduduk asli.

Penghapusan Tanam Paksa di Hindia Belanda ditandai dengan diberlakukanya Undang-undang Agraria tahun 1870 (Agrarische Wet 1870) dan diterapkannya Politik Etis dengan kebijakan Trias Van Deventer (Edukasi, Irigasi dan Transmigrasi).