Apa fungsi kolam atau tempat pemberokan

Apa fungsi kolam atau tempat pemberokan

Fungsi kolam atau tempat pemberokan adalah untuk memberok induk sebelum dipijahkan. Jumlah dan luas kolam pemberokan tergantung dari skala usaha. Pada umumnya luas kolam pemberokan antara 75-150 m2 , dengan kedalaman antara 50-75 cm.

Pembahasan
Sarana Pokok
1. Kolam pemijahan

Kolam pemijahan digunakan untuk pemijahan induk. Bentuk, ukuran, dan jumlah kolam disesuaikan dengan jenis ikan, metode pemijahan, dan skala usaha. Pada sistem pemijahan buatan diperlukan fasilitas pemijahan (hatching house) yang di dalamnya terdapat sarana dan peralatan stripping, treatment induk, penampungan telur, penetasan telur, treatment larva, pakan larva, laboratorium yang berhubungan dengan pemijahan seperti analisis kualitas air, penyakit, dan tempat pengepakan larva (Kovari, 1983). Kolam pemijahan dapat berukuran antara 50-100 m2 , berbentuk empat persegi panjang dengan kedalaman 0,5-1,2 m.

2. Kolam pendederan I

Setelah persediaan makanan berupa kuning telur (umur 4-5 hari) habis, larva dipindahkan ke kolam pendederan II dan III. Untuk memelihara benih berumur 4-5 hari sampai dengan 3-4 minggu, sebaiknya dipilih tempat yang dekat dengan kolam pemijahan dan terlindung dari gangguan lingkungan. Tujuannya adalah pertama untuk memudahkan pemindahan benih yang kondisinya masih fragile serta mengurangi stres; kedua kondisi benih pada umur tersebut sangat sensitif terhadap fluktuasi lingkungan. Menurut Kovari (1988), kolam pendederan I dapat berukuran antara 100-1000 m2 , atau tergantung dari jumlah benih yang dipelihara serta kapasitas dari kolam pemijahan. Di Unit Usaha Pembenihan, kolam pemijahan dapat mencapai antara 13.000-23.500 m2 .

3. Kolam pendederan II dan III

Ukuran optimum untuk kolam pendederan II dan III dapat berkisar antara 1-10 ha, dengan kedalaman 1-15 m (Direktorat Jenderal Perikanan, 1988). Luas kolam dan jumlahnya tergantung dari jenis ikan dan skala usaha. Misalnya, untuk kolam pendederan ikan mas luasnya adalah antara 500- 2000 m2 /petak, sedangkan untuk ikan lele antara 250-1000 m2 /petak.

4. Kolam pemeliharaan calon induk/induk

Kolam dapat berbentuk empat persegi panjang atau bundar. Ukuran dan jumlah kolam tergantung dari jenis ikan, skala usaha, dan target produksi yang ingin dicapai. Kolam pemeliharaan induk dapat berukuran 200-750 m2 , namun ada juga yang luasnya antara 500-1000 m2 .

5. Kolam penampungan benih

Setelah benih ikan dipanen dari kolam pendederan, benih ikan tersebut ditampung terlebih dahulu sebelum dipasarkan. Ukuran dan jumlah kolam tergantung dari jenis dan ukuran ikan, waktu penangkapan/penjualan ke pasar, dan skala usaha. Kolam penampungan benih dapat berukuran 500- 2000 m2. Pada kolam ini kualitas air harus diperhatikan kandungan oksigen minimal 3 ppm, air harus mengalir dan selalu berganti dengan debit 10-15 lt/detik. Untuk mengantisipasi fluktuasi suhu, kedalaman kolam ini antara 50-70 cm.

Sarana Penunjang
1. Kolam pemberokan

Kolam pemberokan digunakan untuk memberok induk sebelum dipijahkan. Jumlah dan luas kolam pemberokan tergantung dari skala usaha. Pada umumnya luas kolam pemberokan antara 75-150 m2 , dengan kedalaman antara 50-75 cm.

2. Kolam pengendapan

Kolam pengendapan berfungsi untuk mengendapkan partikel-partikel kasar, sehingga air yang akan digunakan relatif telah bersih dari pasir dan lumpur. Unit bak pengendapan mempunyai luas penampang lebih kurang 40 kali dari luas penampang saluran air dan dibuat panjang berkelok-kelok. Hal ini dimaksudkan agar air dapat mengalir secara pelan-pelan, sehingga partikel-partikelnya dapat mengendap, terutama yang kasar. Ukuran dan jumlah kolam tergantung dari skala usaha dan kualitas air.

3. Kolam filter dan reservoar

Kolam filter digunakan untuk menyaring air dari partikel-partikel halus, hama, dan penyakit. Air yang telah disaring, ditampung dalam bak reservoar dan selanjutnya digunakan untuk keperluan pembenihan.